Fortasi (Forum ta’aruf siswa) MA Muhammadiyah 1 Malang (Mamumtaza) tahun ini hadirkan para alumni madarasah, ungkap ustadz Syaiful Arif, S.Ag. Menurutnya kehadiran para alumni tersebut memberikan gambaran nyata bahwa Mamumtaza adalah madrasah para juara pilihan tepat meraih masa depan dan memuwujudkan cita-cita.
Itulah pesan umum disampaikan ustadz Arif ketika opening virtual Fortasi Mamumtaza beberapa waktu lalu. Bahwa siswa baru Mamumtaza dapat meniru para alumni bagaimana dapat sukses hingga mendapatkan bea siswa program pertukaran pelajar atau program sosial luar negeri. Itu sebabnya salah satu nara sumber Nur Iswanti, Lc saat ini menempuh S2 di Universitas Al Azhar Cairo Mesir hadir memberikan motivasi kesuksesannnya tersebut. Meskipun bukan alumni namun baik untuk dicermati kisah suksesnya.
Bukan itu saja, lanjut ustadz Arif, bahwa jangan pernah berkecil hati meskipun kegiatan dilaksanakan secara online. Sebab dari proses belajar virtual ini juga, banyak para alumni Mamumtaza yang juga diterima di Perguruan Tinggi negeri dan swasta ternama di Malang. Mereka diterima karena prestasi yang diraihnya selama pembalajaran virtual di masa pandemi.
Insyaallah, tandas ustadz Arif jika pandemi sudah membaik dan pemerintah mengizinkan pembelajaran tatap muka, Mamumtaza Malang siap menyelenggarakan kegiatan belajar sesuai dengan prokes dan aturan pemerintah tersebut
Ustadz Arif menyakinkan siswa baru bahwa virtual bukan menjadi halangan meraih prestasi. Terbukti siswa yang pernah menerima bea siswa diterima di luar negeri untuk program sosial dan pertukaran pelajaran seperti Hamim Maulana Rahman, lulusan mamumtaza tahun 2019 yang pernah mendapat beasiswa China Summer Camp, Rizka Nur Aisyah, lulusan mamumtaza tahun 2019, yang pernah terpilih menjadi volunteer untuk pengungsi Rohingya di Malaysia. Juga Zahra Silma Ramadhania lulusan tahun 2018 yang kini sedang menempuh studi S-1 nya di Al Azhar Cairo Mesir. “Sekali lagi bahwa mamumtaza selalu memberikan yang terbaik untuk para siswanya. Kami akan terus berdoa agar kalian para siswa baru ini menjadi siswa pretasi berilmu bermanfaat bagi umat,” doa mantan guru agama SMP Muhammadiyah 4 Kota Malang ini.
Sementara itu nara sumber Nur Iswanti yang sekarang di Mesir memotivasi siswa baru bahwa kesuksesan dalam meraih cita-cita tersebut bukan terletak pada apa yang dicapai namun pada prosesnya. Itulah yang dipelajari selama dirinya belajar dari prestasi yang dicapainya. Nur Iswanti menyebutkan hal sama pasti akan dilakukan oleh para ustadz dan ustadzah Mamumtaza selain memberikan ilmu akademik juga menguatkan karakter pantang menyerah dalam meraih harapan. Sebab setelah mencapai satu impian, tantangan yang sebenarnya justru baru dimulai dan cita-cita baru pasti akan muncul.