MAMUMTAZA MALANG– Muhammadiyah 1 Malang populer disebut Mamumtaza memberikan penawaran studi lanjut luar negeri, pelatihan kerja dan kerja di Jepang kepada siswa kelas 12, Hal ini disampaikan saat pertemuan wali untuk pengambilan Surat Kelulusan tahun pelajaran 2022-2023 Jum’at, (5/5). Kepala madrasah, Syaiful Arif, S. Ag dalam sambutan menyatakan paling tidak ada empat point penting yang disampaikan pada wali siswa. Pertama, proses panjang dalam rangka mengantar siswa selama tiga tahun studi di madrasah adalah berkat kerjasama siswa, guru dan komponen madrasah. Siswa yang lulus harapannya tetap menjaga karakter keislaman, menjaga sholatnya, dan berbagai akhlaq yang di tanamkan di madrasah, yang itu menjadi ciri khas mamumtaza.

Kedua, madrasah tidak hanya mengantarkan siswa agar lulus namun juga telah menyiapkan dan melakukan pembinaan untuk dapat masuk Perguruan Tinggi Negeri.
Ketiga, madrasah juga memfasilitasi siswa dengan ketrampilan komputer setara D1 dan berbagai ketrampilan lain agar nantinya bagi yang tidak melanjutkan dapat masuk dunia kerja secara profesional. Keempat, pasca lulus madrasah memberikan kesempatan bagi siswa untuk dapat mengikuti pelatihan, kursus dan bahkan mengantarkan bagi siswa untuk dapat bekerja keluar negeri. Madrasah berkerjasa dengan kursus mengemudi Natuna, Balai Latihan Kerja Singosari bahkan training selama enam bulan untuk bisa kerja di perusahaan Jepang.

Ustadz Arif menegaskan bahwa komitmen madrasah untuk menjadikan siswanya siap studi lanjut dan siap kerja adalah prioritasnya. Sehingga slogan “kerja bisa, kuliah apalagi” tepat untuk Mamumtaza. Sementara itu, Nadia Afidati, M. Pd selaku wakil kepala bidang Kurikulum menambahkan untuk mengantarkan siswa bisa studi lanjut dengan memberikan siswa kesempatan melalui jalur SNBP, SNBT, SPANPTKIN untuk negeri, dan jalur prestasi untuk UMM. Termasuk memfasilitasi bagi siswa yang ingin studi luar negeri di Turki dan Al Azhar.

Dengan berbagai terobosan dan upaya maksimal tersebut harapannya siswa, orang tua, masyarakat tidak perlu ragu lagi untuk menjadi Mamumtaza sebagai pilihan utamanya. (rilis: humas mamumtaza/co-editor: hamara)