MAMUMTAZA MALANG-Ustadz-ustadzah alumni Gontor dan Lamongan diterjunkan untuk uji enam puluh empat siswa kelas 12 dalam ujian atau munaqosah Tahfid dan Tahsin Kamis, (13/4). Kepala madrasah Syaiful Arif, S. Ag menegaskan bahwa penilaian terkait hafalan dan kemampuan membaca Al Qur’an menjadi salah satu syarat kelulusan.Oleh karena itu setiap siswa wajib mengikuti ujian tersebut sampai tuntas. Jika belum tuntas maka ijazah belum bisa dibagikan sampai dinyatakan lulus dan mengumpulkan lembar ketentutasan. Karena itulah Ustadz Arif memerintah seluruh u stadz-ustadzah alumni pondok Gontor dan lamongan yang berjumlah 8 orang atau 35 persen dari semua guru untuk mengujinya.
Sementara itu, Nadia Afidati, M.Pd wakil kepala bidang kurikulum menjelaskan bahwa materi yang diujikan adalah tahfid dan tahsin sesuai dengan kelasnya yaitu kelas A, B dan C. Ustadzah Nadia yang alumni Gontor menambahkan bahwa ujian seperti ini karena adanya beberapa alasan, antara memotivasi siswa agar lebih mempersiapkan diri, mempraktekkan metode pesantren dalam menguji kemampuan secara terbuka. Kesungguhan siswa tampak pada pakaian putih-putih yang dikenakan, serius dalam latihan dan kedisiplinan dalam setiap arahan dari ustadz-ustadzahnya. Mereka satu persatu maju untuk diuji kemampuan hafalan, tajwid nya.
Harapannya selain uji kemampuanya,juga menjadi faktor pendorang untuk terus belajar dan menjadikan Al Qur’an sebagai petunjuk hidup. Disamping itu juga menunjukkan bahwa mamumtaza bukan pondok namun telah menggunakan penilaian dan metode pondok pesantren.Sehingga orang tua tidak perlu gelisah jika putra putrinya tidak masuk pesantren, karena di madrasah menjadi komitmennya untuk mendidik sebagaimana di pesantren.
Karena itu di tahun pelajaran 2023-2024 mumpung masih ada kuota di gelombang kedua untuk segera bergaabung. (humas/co-editor: hamara)