
Mamumtaza Malang- Siswa MA Muhammadiyah 1 Malang (Mamumtaza) Fachrudin Adhnan Tohari dipercaya menjadi khatib shalat Jumat. Dia menyampaikan khutbah Jumat di hadapan ratusan jamaah di Masjid Al Qolam perguruan Muhammadiyah 1 Malang, Jumat (22/11/2024).
Fachrudin yang saat ini duduk di kelas XII BHS menyampaikan bahwa tugas khutbah diberikan oleh Syaiful Arif selaku guru bidang studi fiqih.
Aan panggilan akrab Fachrudin menambahkan, dirinya sering diminta untuk mengisi khutbah Jumat, kuliah tujuh menit (kultum), dan imam di masjid panti Asuhan Muhammadiyah Bareng di tempat tinggalnya.
Adapun tema yang disampaikan saat khutbah di Masjid Al Qolam tentang bersyukur ketika mendapat kenikmatan dan bersabar ketika mendapat musibah.
Aan mengutip firman Allah dalam Al Qur’ana Surat Al Imron 155-157: “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, ‘Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un’ (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya kami akan kembali). Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.”
“Harapan saya menjadi mubaligh tingkat nasional, berprestasi, dan banyak memberikan manfaat bagi semuanya,” ujarnya.
Sementara itu, Slamet Riadi, wakil kepala di bidang humas, menyatakan bahwa Fachrudin memang memiliki banyak talenta baik di bidang keagamaan, sastra, maupun aktif di berbagai keorganisasian.
Beberapa pekan lalu, dia meraih juara dua dalam lomba penulisan cerpen tingkat nasional yang diselenggarakan oleh program studi Bahasa Indonesia Universitas Brawijaya, pernah mengikuti kegiatan LDK tingkat nasional, dan lain-lain.
“Keberanian untuk tampil di depan umum apalagi menyampaikan khutbah Jumat tidak semua bisa, meski mungkin memiliki kemampuan ilmu agama,” katanya.
Slamet menambahkan, madrasah memang memiliki program pembinaan intensif untuk membentuk siswa memiliki karakter keislamanan, tahfidz, bina prestasi, bahkan keterampilan berbahasa Arab, Inggris, dan Jepang.