Mamumtaza Pertegas Komitmen dalam Mendukung Pendidikan Inklusi

Mamumtaza Malang – MA Muhammadiyah 1 Malang (Mamumtaza) terus menunjukkan komitmennya untuk menerima dan membina siswa berkebutuhan khusus melalui berbagai upaya. Salah satu langkahnya adalah penyelenggaraan Workshop Management Kelas Inklusi pada Kamis (2/1/2025) lalu.

Uun Zulfiana S.Psi M.Psi, pemateri dalam workshop tersebut, menjelaskan bahwa setiap manusia diciptakan oleh Allah dengan kelebihan masing-masing yang berbeda satu sama lain. Termasuk siswa berkebutuhan khusus yang juga memiliki kelebihan tertentu.

Ia juga menekankan pentingnya kesetaraan dalam pendidikan. Setiap siswa, baik yang berkebutuhan khusus maupun tidak, memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan dan bekal keterampilan hidup.

“Oleh karena itu, sekolah tidak boleh menolak siswa berkebutuhan khusus,” tegasnya.

Selain itu, Uun menjelaskan bahwa siswa berkebutuhan khusus dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori: sedang, ekstrem kiri (kelemahan), dan ekstrem kanan (kelebihan).

Pengelolaan pembelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing kelompok, terutama bagi siswa pada kategori ekstrem kiri dan ekstrem kanan.

Sementara itu, Slamet Riadi SPd, Humas MA Muhammadiyah 1 Malang, menyampaikan bahwa sejak tahun pelajaran 2024/2025, Mamumtaza telah mendeklarasikan diri sebagai madrasah inklusi.

“Namun, sebenarnya setiap tahun sekolah sudah menerima siswa berkebutuhan khusus,” ujarnya.

Untuk mendukung program inklusi, berbagai langkah strategis telah dilakukan seperti menjalin kerja sama dengan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) serta melakukan komunikasi dengan guru BK/Psikologi dari berbagai sekolah yang memiliki kelas inklusi.

Selain itu, mencari dukungan dari perguruan tinggi dengan jurusan Psikologi, instansi pemerintah, lembaga sosial, dan para wali siswa yang memiliki anak berkebutuhan khusus.

Slamet berharap ke depan Mamumtaza dapat menjadi pilot project sekolah inklusi tingkat SLTA di Kota Malang. Dengan demikian, orang tua dan masyarakat tidak lagi kesulitan mencari sekolah lanjutan inklusi, terutama bagi siswa yang sebelumnya telah belajar di kelas inklusi tingkat SMP.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *